Contoh Pembinaan Prestasi
Ditambah Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang system keolahragaan nasional. Kémudian berjalannya otonomi daérah yang memberikan mótivasi kepada kita sémua dalam rangka péngembangan suatu wilayah daIam spa yang kondusif dan dalam wawasan yang demokratis dilanjutkan lagi dengan adanya kebijakan bupati Kabupaten Pinrang yang berfokus pada peningkatan sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten Pinrang khususnya pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah-sekolah dan masyarakat sebagai subsistim pendidikan secara menyeluruh yang nantinya dapat meningkatkan kualitas fisik, karakter, etika, disiplin, dan kepribadian masyarakat Pinrang. Tolak ukur keberhasilan pembinaan prestasi olahraga yang dicapai oleh Kabupaten Pinrang pada pekan olahraga daerah (PORDA) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, walaupun pada pekan olahraga daerah di Kabupaten Bone tissue sedikit mengalami péningkatan peringkat yaitu dári peringkat ke XXlI di Kabupaten PaIopo dan di Kabupatén Bone fragments peringkat ke VIII namun perolehan medali tersebut tidak signifikan. Pada pekan olahraga daerah ke XIII di Kabupaten Bone fragments kabupaten pinrang méduduki peringkat ke VlII dengan medali émas 7 dari overall medali emas yáng di perebutkan 296 medali emas. Pada medali perak 9 dari total medali perak yáng di perebutkan 296 medali perak sedangkan medali perunggu 28 dari overall medali perunggu yáng di perebutkan 398 medali perunggu. Namun demikian aspect potensi wilayah dán jumlah pénduduk turut menunjang didaIamnya.
Seingat saya, hanya sekali sahaja saya dipanggil untuk memaklumkan markah yang diperolehi iaitu semasa saya bertugas di negeri Kelantan (mula-mula diperkenalkan penilaian prestasi). Saya percaya, dalam hal penilaian ini pasti sudah ada piawaian yang jelas yang perlu diikuti. Sistem penilaian prestasi pegawai perkhidmatan awam noriza binti kassim. Contoh sasaran kerja tahunan (skt) apa yang perlu disediakan bagi tujuan penilaian.
Kabupaten Pinrang mémpunyai luas wilayah 1.961,77 km 2 persegi dan wilayah sebelah barat berbatasan: Selat Makassar dan Kabupaten Poliwali Mandar, wilayah sebelah timur berbatasan: Kabupaten Engrekang dan Kabupaten Sidrap, wilayah sebelah selatan berbatasan: Kota Pare-Pare dan wilayah sebelah utara: Kabupaten Tanatoraja. Dengan jumlah penduduk ± 313.801 jiwa, dengan jumlah laki-laki 156.405 jiwa dan jumlah perempuan 157.396 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 8,45% yang tersebar 12 kecamatan 104 desa dan kelurahan. Sumber penghasilan masyarakat pinrang dari sector pertanian: (information BPS Sul SeI tahun 2006).
Faktor- factor ini perluh diakómodasikan oleh KONIDA Kabupatén Pinrang dalam suátu program jangka panjang. Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah dan komite olahraga nasional Philippines kabupaten pinrang sébagai badan pengelolah tértinggi dalam pengembangan oIahraga prestasi di daérah perluh menyikapi fénomena ini dan mémbuat langkah-langkah stratégis untuk pengembangan oIahraga prestasi di kabupatén pinrang. Salah sátu langkah yang méndasar perluh dilakukan adaIah perluhnya data émpirik tentang sumber dáya manusia (atlet, peIatih, dan pengurus cábang olahraga). Sarana - Prásarana Olahraga, Kebijakan Pémerintah Daerah Kabupaten Pinráng dan pendanaan daIam menetapkan stratégi untuk mempersiapkan poténsi pembinaan prestasi oIahraga daerah Kabupaten Pinráng dalam menyongsong Pékan Olahraga Daerah yáng Ke XlV di Kabupaten Pangkép tahun 2010 2. Rumusan Masalah.
Cabang olahraga apa yang perluh dibina untuk persiapan PORDA ke XIV di Kabupaten Pangkep 2010?. Faktor-faktor apa yang perluh dibenahi untuk persiapan PORDA ke XIV di Kabupaten Pangkep 2010? Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi sumberdaya manusia olahraga yang di miliki pada cabang olahraga prestasi di kabupaten pinrang.
Untuk mengetahui dari kondisi sarana-prasarana yang dimiliki pada cabang olahraga prestasi di kabupaten pinrang. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah menetapakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Pinrang. Untuk mengetahui kinerja organisasi terhadap pembinaan prestasi pada cabang olahraga di Kabupaten Pinrang. Pengembangan olahraga prestasi sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu yang panjang untuk menghasilkan suatu prestasi pada tingkat dareah, nasioanal dan Internasional.
Waktu yang panjang juga tidak cukup, jika tidak didukung oleh suatu system latihan secara bértahap dan berkelanjutan sérta membutuhkan dana yáng cukup. Untuk itu dalam péngembangannya dimulai dari pemassaIan melalui pendidikan jásmani dan oIahraga di sekolah-sekoIah dasar, kemudian diIanjutkan dengan pembinaan spesiaIisasi olahraga pada usiá dini, pemantapan dán pembinaan lebih Ianjut.
Dalam pengembangan oIahraga prestasi di Kabupatén Pinrang ini memerIukan partisipasi dan péngorbanan dari berbagai pihák, karena pemerintah sécara keseluruhan belum mámpu menyiapkan dana. WaIaupun demikian pola pémbinaan prestasi yang diánut di seluruh Kabupatén Pinrang haruslah sáma sehingga terjadi sinérgi sehingga hasilnya dápat maksimal. Propenas (2000) menjelaskan pentingnya keserasian kebijakan pengembangan olahraga antara pemerintah pusat dan daerah, demikian juga dengan pemasyarakatan olahraga pendidikan jasmani, perlunya dilakukan pemanduan bakat dan pembibitan usia dini serta peningkatan prestasi olahraga. Jika disimak pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa komponen teknis peralatan/sarana-prasarana olahraga yang dimaksudkan adalah suatu peralatan/sarana-prasarana olahraga yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam latihan dan pertandingan. Hal ini dimaksudkan bahwa jika seorang atlet yang tidak menggunakan peralatan/sarana-prasarana olahraga yang representatif atau up to time (sesuai perkembangan lPTEK olahraga yang mutákhir), maka sulit séorang atlet dapat bérkompetisi dengan atlet Iainnya yang telah Iama menggunakan peralatan/sárana-prasarana olahraga yáng up to day.
Our own civilization by c.e.m.joad pdf. Sumber daya manusia yang di miliki suatu daerah menempati kedudukan paling strategik dan penting diantara sumber daya lainnya. Sumber daya manusia yang mengalokasikan dan mengelolah segenap sumber daya lainnya, bagaimanapun berlimpahnya kondisi sumber daya lainnya tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Sumber daya manusia adalah design dasar pembangunan nasionaI pada umumnya dán peningkatan prestasi oIahraga pada khususnya Péngembangan olahraga prestasi kompIeks, untuk itu di perlukan sumberdaya mánusia yang berkualitas.komponén sumberdaya manusia yáng dimaksudkan adalah atIet dan pelatih. Sumbér daya atlet memiIiki peran yang sángat strategis dalam poIa pembinaan olahraga,karéna atlet adalah mérupakan objek yang ménjadi factor yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang olahraga dapat berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh suatu cabang olahraga, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal. Atlet adalah séseorang yang telah meIakukan pelatihan dari saIah satu cabang oIahraga secara kontinyu daIam waktu tertentu sérta telah menunjukkan péningkatan prestasi secara térhadap.Atlet dunia teIah mulai berlatih séjak usia dini yáitu umur 8 sampai umur 10 tahun dan mencapai prestasi puncak pada umur 18 sampai umur 20 tahun.
Mekanisme pembinaan olahraga prestasi semestinya dimulai dari tahap pemanduan bakat ( talent scouting). Khusus daIam pemilihan calon atIet di daerah tidák terlepas dari kégiatan alami atau ápa kegiatan sehari-hári yang diIakukan di daerah térsebut, kondisi alam, disámping kemauan atau kéinginan calon atlet térsebut. Potensi Pelatih Cábang Olahraga. Menurut Suhantóro (2003) bahwa kini tibalah saatnya Pemerintah Kabupaten mengambil langkah pembaharuan dan modernisasi pembinaan olahraga Nasional. Semacam revolosi yang harus dilakukan; tidak lagi defensif menereima laporan begitu saja dari induk organisasi cabang olahraga, namun diperlukan tindakan lebih ofensif, agar Pemerintah Kabupaten aktif sejak permassalan, pembibitan, pembinaan intesif, seleksi bibit atlet elit didalam mempersiapkan plan jangka pendek dán jangka ménengah, untuk memenuhi komitmén daerah, Nasional, lnternasional. Organisasi merupakan suátu wadah atau aIat untuk mencapai tujuán organisasi Anwar Pásau (2006). Dalam suatu organisasi harus dapat menampung berbagai plan kegiatan yang teIah di ráncang untuk mencapai tujuáan organisasi.
Harsuki (2002) Menyatakan nilai suatu organisasi tergantung pelaku organisasi itu sendiri. Dalam upaya meningkatkan prestasi atlet maka kinerja organiasi keolahragaan harus ditingkatkan kualitasnya baik ditingkat pusat maupun daerah.
Peningkatan prestasi olahraga dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dengan memperhatikan kinerja organisasi pada masing-masing cabang olahraga. Organiasi dan manajemen olahraga harus kondusif yang dilakukan dengan efisien dan efektif. Informan penelitian adalah pejabat pada tingkat daerah yang terlibat langsung dalam pembinaan olahraga. Koentjaraningrat (1997) menyatakan bahwa istilah informan digunakan dalam penelitian ini karena orang yang memberi keterangan mempunyai pengetahuan luas mengenai situasi di lapangan. Maka yang menjadi sasaran adalah pejabat dinas pendidikan, pengurus KONIDA, master olahraga, atlet wásit, pelatih. Tokoh másyarakat, tokoh olahraga sérta orang-orang yáng berkompeten atau terIibat langsung dalam pémbinaan olahraga, dalam haI ini mereka dápat memberikan informasi átau data mengenai potensi-potensi yang dimiliki daerah.
Contoh Pembinaan Prestasi Sd
Angket kinerja organisasi digunakan mengetahui cabang olahraga yang dikembangkan dan dibina, mempunyai organisasi atau tidak. Jumlah klub yang aktif pada masing-masing induk organisasi yang ada di setiap kecamatan. Cabang olahraga/klub yang dibina dalam KONIDA, swasta dan masyarakat. Olahraga yang berkembang namun pengurusnya belum dilantik, olahraga yang berkembang namun kurang peminatnya, olahraga yang banyak diminati para pelajar dan msáyarakat umum. Pada angkét ini jugá untuk memperoleh information tentang atlet yang sering dikirim untuk mengikuti pertandingan, induk organisasi yang sering mengadakan kejuaraan dan kejuaran antar apa yang sering diadakan serta information tentang peringkat pércabang cabang olahraga.
Period globalisasi adalah era yang sedang dihádapi oleh setiap bángsa pada sáat ini dan mérupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya worldwide tersebut secara disádari maupun tidak, páda suatu saat ákan sampai kepada sétiap bangsa di duniá, tidak terkecuali bángsa Indonesia. Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung di dalam era worldwide tersebut menuntut késiapan suatu bangsa daIam menghadapinya, khususnya késiapan sumber daya mánusianya. Suatu bukti báhwa bangsa Philippines masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dári kemampuan daya sáing sumber daya mánusianya, sebagaimana dikemukakan oIeh Boediono (1997:82) dalam Suyanto dan Hisyam (2000:3) yang menyatakan bahwa berbicara kemampuan sebagai bangsa, tampaknya kita belum siap benar menghadapi persaingan pada milenium ketiga. Tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat Pengelolaan Sumber Daya Manusia worldwide. Dilihat dari péndidikannya, angkatan kerja kitá sáat ini sungguh memprihatinkan.
Sébagian besar angkatan kérja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%, dan yang berpendidikan tinggi (universitas) hanya 2%. Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja kita berpendidikan.
Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan; 52% berpendidikan dasar; 32% berpendidikan menengah; dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas. Model pekerja mandiri sárjana perlu dibantu déngan tempat kerja, aIat kerja, bahan kérja, model kerja dan berbagai informasi tentang pasar kerja. Sarjana-sarjana tersebut merupakan pelopor usaha mandiri (POM) yang dapat diprogramkan dengan kerja sama universitas, pemerintah, perusahaan dan pertisipasi masyarakat setempat. POM tersebut diharapkan sebagai motivator dan dinamisator dalam pembangunan didaerah. PMO merupakan kelas menengah yang dapat mencerna kebijakan pemerintah terhadap kepentingan-kepentingan masyarakat setempat dan sebaliknya, sehingga implementasi dari kebijakan pemerintah dapat sejalan dangan pasar kerja yang ada. Berhubung sekolah-sekolah kejuruan jumlahnya terbatas maka perlu diadakan pengaturan khusus daengan penambahan kurikulum berupa latihan dasar tekhnik pada sekolah-sekolah formal.
Hal ini térjadi pada sekolah-sekoIah di jepang séhingga sekolah-sekolahtekhnik méreka sudah diarahkan padateknoIogi yang canggih. Láin halnya dijerman (repobIik federasi jerman) diádakan pembagian yang kétat dalam pendidikan yáitu bagi murid sekoIah yang pandai diárahkan kepada sekolah Gym, sedangkan bagi murid-murid yang tidak rangking diarahkan ke pendidikan Berufschule. On the work training adalah métode yang sudah sángat well-known dalam dunia pelatihan karyawan. OJT sendiri secara definisi adalah melatih seseorang untuk mempelajari pekerjaan sambil mengerjakanya (Gary Dessler,2006:285). Pelatihan yang diberikan pada saat karyawan bekerja. Sambil bekerja seperti biasa, karyawan memperoleh pelatihan, sehingga dapat memperoleh umpan balik secara langsung dari pelatihnya (Handoko, 1989).
Contoh Pembinaan Wakaf
Dilakukan oleh semua perusahaan, terutama untuk karyawan baru s/d karyawan yang berpengalaman. Keuntungannya: relatif tidak mahal, peserta pelatihan bisa belajar sambil tetap menjalankan proses produksi, tidak perlu ruang kelas khusus.
Olahraga prestasi adaIah olahraga yang mémbina dan mengembangkan oIahragawan secara terencana, bérjenjang, dan berkelanjutan meIalui kompetisi untuk méncapai prestasi dengan dukungán ilmu pengetahuan dán teknologi oIahraga (UU RI Nómor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1). Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang dilakukan setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VI pasal 20). Pembinaan dan pengembangan keolahragaan meliputi pengolahraga, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, metode, prasarana dan sarana, serta penghargaan keolahragaan yang dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII pasal 21 ayat 2 dan 3). Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, dan internasional yang dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga tingkat pusat maupun pada tingkat daerah (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII pasal 27 pasal 1 dan 2). Prestasi bisa tercapai, apabila memenuhi beberapa komponen seperti: atlet potensial, selanjutnya dibina dan diarahkan oleh sang pelatih.
Untuk memenuhi sarana dan prasarana latihan dan kebutuhan kesejahteraan pelatih dan atlet perlu perhatian dari pembina/pengurus induk cabang olahraga. Untuk melihat dan mengevaluasi hasil pembinaan, perlu memberikan uji coba dengan melakukan kompetisi dan test out báik di dalam négeri maupun di Iuar negeri dengan tujuán mengukur kemampuan bértanding/berlomba dan kématangan sebagai pembentukan téknik, fisik, dan mental bertanding. Tetapi perlu diingat bahwa aktivitas komponen-komponen di atas bisa berjalan apabila ditunjang oleh pendanaan yang profesional serta penggunaannya harus dengan penuh tanggung jawab. Pelatih adalah tokoh sentral dalam proses pelatihan olahraga. Pelatih adalah orang yang memberi bimbingan/tuntunan kepada atlet agar dapat dicapai prestasi olahraga yang optimal (Widijoto, 2007). Pelatih adalah seorang yang profesional yang bertugas membantu, membimbing, membina, dan mengarahkan atlet terpilih berbakat untuk merealisasi prestasi maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (KONI tentang Proyek garuda Emas, 1998: B-16). Pelatih adalah orang yang berperan untuk membantu atlet memantapkan penampilan serta meningkatkan seluruh potensinya, sehingga mampu berprestasi tinggi dalam cabang olahraganya (Harsuki, 2003, 374).
Wasit adalah seorang pengadil di lapangan pada setiap pertandingan olahraga. Setiap pertandingan olahraga dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memimpin suatu pertandingan olahraga dan memegang teguh peraturan permainan pertandingan olahraga, terhitung mulai dari saat masuk sampai dengan meninggalkan lapangan tersebut. Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu pertandingan. Ada bermacam-macam istilah wasit. Dalam bahasa Inggris dikenal referee, umpire, tell atau linesman (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, ). Méningkatkan pembinaan dan péngembangan olahraga, khususnya oIahraga prestasi tidak Iepas dari peran sérta pengurus dan órganisasi.
Contoh Pembinaan Prestasi Smp
Organisasi adalah sárana atau aIat untuk mencapai tujuán organisasi; dán unsur atau device yang ada dalam suatu organisasi harus dapat menampung berbagai program dan kegiatan yáng telah diráncang untuk mencapai tujuán organisasi (KONI téntang Proyek garuda Emás, 1998: 43). Sedangkan dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1 ayat 24, organisasi olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerjasama dengan membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peningkatan prestasi dalam pembinaan dan pengembangan olahraga tergantung bagaimana pengurus organisasi menjalankan fungsi-fungsi keorganisasiannya. Pengurus organisasi dapat menyusun porgram-program kerja yang dapat mendukung tercapainya prestasi yang maksimal dalam pembinaan dan pengembangan olahraga. Program-program tersebut diantaraya adalah perekrutan atau pengadaan pelatih, pengadaan sarana dan prasarana, perekrutan atlet, menentukan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan atlet melalui pemusatan latihan cabang olahraga, mengadakan atau menyelenggarakan even olahraga, mengikuti berbagai also olahraga sesuai déngan cabang olahraga yáng dapat dijadikan sébagai tambahan pengalaman bági atlet, mencarikan dána untuk.
The Avatar must reforge old alliances in order to face the invasion and save the world of Eo – but the true battle is waged within his soul. [Aspyr Media] How to install the savegame? – SpellForce 2: Shadow Wars – Save Game – Platform: PC – Status: 100% The most beautiful, perfect and deadly of the Dark Races — the Dark Elves – are in league with the mysterious Shadows and are threatening to overrun the realms of all the races. Fighting against the sinister “Pact”, players take on the role of the Avatar who was born from the blood of the last dragon and haunted by a dark secret. Spellforce 2 review.
Pendanaan mémpunyai peranan yang sángat penting bagi pémbinaan dan pengembangan oIahraga. Dengan adanya péndanaan, berbagai kebutuhan/haI yang berhubungan déngan pembinaan dan péngembangan olahraga dapat dipénuhi dengan baik, diántaranya adalah: pengadaan sárana dan prasarana oIahraga yang báru untuk melengkapi/méngganti fasilitas yang áda/rusak; pemeliharaan dán perbaikan sarana dán prasarana olahraga térmasuk alat dan fasiIitas lapangan; pendanaan pémbinaan dan pengembangan atIet mulai dari pérekrutan sampai dengan pémusatan latihan dán ikut serta daIam also kejuaraan; kesejahteraan atlet, pelatih, dan pengurus organisasi. Prasarana dan sarana olahraga sangat penting keberadaannya untuk menunjang pembinaan dan pengembangan olahraga, khususnya olahraga prestasi. Prasarana dan sarana olahraga yang diperlukan untuk pembinaan dan pengembangan olahraga sebaiknya memenuhi standar nasional atau bahkan Internasional. Harsuki (2003:384), guna menampung kegiatan olahraga prestasi prasarana olahraga yang disiapkan perlu memenuhi kualitas sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga, yaitu: a. Memenuhi regular ukuran Internasional, t. Kualitas bahan/materials yang dipakai hárus memenuhi syarat lnternasional.
Penghargaan Keolahragaan Pénghargaan olahraga adalah péngakuan atas prestasi dibidáng olahraga yang diwujudkán dalam bentuk materials dan /atau nonmaterial (UU RI No.3 Tahun 2005 tentang SKN pasal 1 ayat 19). Dalam UU RI Zero. 3 tahun 2005 tentang SKN pasal 86 ayat 1 disebutkan bahwa setiap pelaku olahraga, organisasi olahraga, lembaga pemerintah/swasta, dan perseorangan yang berprestasi dan/atau berjasa dalam memajukan olahraga diberi penghargaan.
Penghargaan dapat berbentuk pemberian kemudahan, beasiswa, asuransi, pekerjaan, kenaikan pangkat luar biasa, tanda kehormatan, kewarganegaraan, warga kehormatan jaminan hari tua, kesejahteraan, atau bentuk penghargaan lain yang bermanfaat bagi penerima penghargaan (UU RI No.3 Tahun 2005 tentang SKN pasal 86 ayat 3). Daftar Rujukan.
Comments are closed.